Jika kamu merasa pengeluaran bulanan sering kali tidak terkontrol, mungkin ini saatnya untuk mencoba zero-based budgeting. Metode ini adalah cara efektif untuk mengelola keuangan dengan lebih rinci dan disiplin. Lalu, apa itu budgeting zero-based? Simpelnya, zero-based budgeting (ZBB) adalah metode di mana setiap rupiah dari pendapatan bulananmu diberi tujuan yang jelas, mulai dari biaya hidup hingga tabungan. Dengan kata lain, setiap dana yang masuk harus dialokasikan ke kategori tertentu hingga totalnya mencapai angka nol, artinya tidak ada uang yang terbuang sia-sia.
Cara Kerja Zero-Based Budgeting
Zero-based budgeting bekerja dengan cara yang sangat rinci. Kamu akan memulai dengan angka nol dan mengalokasikan uang ke berbagai kategori sesuai dengan kebutuhanmu. Misalnya, sewa rumah, belanja bulanan, pembayaran utang, hingga tabungan untuk masa depan. Berbeda dengan metode lain seperti 50/30/20, yang lebih sederhana, ZBB menawarkan pengelolaan yang lebih mendetail, memungkinkanmu untuk benar-benar memahami ke mana perginya setiap rupiah.
Langkah-Langkah Membuat Budgeting Zero-Based
- Cek Pemasukan Bulanan
Pertama, kamu harus tahu berapa banyak uang yang masuk ke rekeningmu setiap bulan. Pastikan untuk menghitung semua sumber pendapatan yang kamu terima, baik itu gaji, bonus, atau sumber pendapatan lain.
- Identifikasi Kebutuhan
Lihat kembali pengeluaranmu selama bulan sebelumnya, baik itu biaya tetap seperti sewa dan tagihan, maupun pengeluaran variabel seperti makanan, transportasi, atau hiburan. Jangan lupa untuk memasukkan dana untuk tujuan keuangan seperti menabung atau melunasi utang.
- Alokasikan Setiap Rupiah
Setelah mengetahui berapa banyak uang yang kamu miliki, alokasikan untuk setiap kategori pengeluaran yang perlu dipenuhi. Pastikan semua kategori sudah tercakup, mulai dari kebutuhan dasar hingga dana darurat.
- Masukkan Tujuan Keuangan
Jangan lupa untuk mengalokasikan sebagian dari pendapatanmu untuk tujuan keuangan jangka panjang, seperti menabung untuk liburan, membeli rumah, atau membayar utang. Dengan zero-based budgeting, kamu bisa lebih mudah melihat kemajuan menuju tujuan tersebut.
- Bangun Dana Darurat
Meskipun kamu sudah membuat anggaran dengan rinci, pasti ada saja pengeluaran tak terduga. Untuk itu, buatlah dana darurat (buffer) yang bisa digunakan untuk keperluan yang tidak terduga, seperti memperbaiki barang yang rusak atau biaya medis.
Contoh Budgeting Zero-Based
Misalkan kamu memiliki pendapatan bulanan sebesar Rp5.000.000. Berikut contoh bagaimana kamu bisa mengalokasikannya dengan zero-based budgeting:
Kategori | Jumlah |
Sewa Rumah | Rp1.500.000 |
Tagihan Listrik & Air | Rp300.000 |
Makanan | Rp800.000 |
Transportasi | Rp400.000 |
Hiburan | Rp300.000 |
Tabungan | Rp500.000 |
Dana Darurat | Rp500.000 |
Pembayaran Utang | Rp200.000 |
Total | Rp5.000.000 |
Sisa | Rp0 |
Dengan metode ini, kamu tahu persis ke mana perginya setiap rupiah dan bisa lebih disiplin dalam mengatur pengeluaran.
Kelebihan dan Kekurangan Zero-Based Budgeting
Zero-based budgeting memberikan gambaran yang sangat jelas tentang keuanganmu. Dengan metode ini, kamu bisa mengetahui dengan tepat berapa banyak uang yang kamu miliki dan ke mana uang tersebut pergi. Ini juga membantu kamu dalam menetapkan dan mencapai tujuan keuangan dengan lebih mudah, karena setiap kategori sudah dialokasikan secara spesifik.
Namun, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Proses perencanaan dan pelacakan anggaran bisa memakan waktu lebih lama, terutama jika kamu memiliki penghasilan yang tidak tetap. Selain itu, metode ini juga membutuhkan ketelitian ekstra, terutama jika pengeluaranmu berubah-ubah setiap bulan. Meskipun demikian, kekurangan ini bisa diatasi dengan menggunakan aplikasi perbankan yang mendukung manajemen keuangan secara otomatis, yang mempermudah kamu untuk melacak pengeluaran dan menyesuaikan anggaran sesuai kebutuhan.
Menggunakan Krom Bank untuk Zero-Based Budgeting
Salah satu cara untuk membuat proses budgeting lebih mudah adalah dengan menggunakan aplikasi bank digital yang praktis. Apa itu bank digital? Bank digital adalah bank yang menyediakan layanan perbankan melalui platform digital, tanpa perlu hadir secara fisik di lokasi tertentu.Krom Bank adalah bank digital yang menawarkan berbagai kemudahan dalam mengelola keuanganmu, seperti fitur tabungan berbunga tinggi dan pengelolaan deposito dengan bunga yang kompetitif. Dengan Krom Bank, kamu bisa memonitor pengeluaran dan menyesuaikan anggaran lebih mudah lewat aplikasi yang user-friendly.
Krom Bank, sebagai bank digital, memungkinkan kamu untuk memantau saldo dan transaksi keuangan dengan lebih mudah. Kamu juga bisa memanfaatkan fitur transfer antar bank gratis hingga 100 kali per bulan, yang pastinya membantu menghemat biaya transaksi, terutama untuk pengeluaran yang sering terjadi. Apalagi, dengan gratis biaya admin bulanan dan tingkat bunga tabungan tinggi hingga 6% dan deposito berjangka hingga 8,75% per tahun, kamu bisa lebih cepat mencapai tujuan keuanganmu, misalnya menabung untuk dana darurat atau liburan, yang sudah kamu rencanakan dalam budget zero-based.
Dengan menggunakan Krom Bank, kamu tidak hanya lebih mudah mengatur keuangan, tetapi juga lebih aman karena Krom Bank berizin dan diawasi oleh OJK dan BI serta merupakan peserta penjaminan LPS. Jadi, kamu bisa lebih tenang dalam mengelola dana tanpa khawatir.
Sebagai kesimpulan, budgeting zero-based adalah metode yang sangat cocok bagi kamu yang ingin memiliki kontrol penuh atas pengeluaran dan tujuan keuangan. Dengan bantuan bank digital seperti Krom Bank, proses mengatur keuangan bisa menjadi lebih mudah dan terorganisir, serta mendukung kamu untuk mencapai tujuan finansial dengan lebih efektif.